4 Perbedaan Oli Mesin dan Oli Gardan, Jangan Sampai Salah!
ilustrasi mengganti oli mesin (dok. Suzuki)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak pengguna kendaraan roda empat maupun dua yang hanya berfokus mengganti oli mesin saja. Padahal oli gardan pun harus rutin diganti secara rutin, apalagi kalau sudah lama digunakan.
Walau sama-sama oli kendaraan, ada beberapa perbedaan oli mesin dan oli gardan. Nah, IDN Times telah merangkum perbedaannya pada artikel di bawah ini. Biar kamu tidak keliru, simak sampai habis, ya.
1. Perbedaan fungsi
ilustrasi mekanik sedang menuangkan oli mobil (unsplash.com/Tim Mossholder)Hal pertama yang dibahas adalah perbedaan fungsi oli mesin dan oli gardan. Walaupun sama-sama berjenis pelumas, tetapi komponen yang dilumasi keduanya sangat berbeda jauh.
Pada dasarnya oli mesin hanya melumasi komponen di dalam mesin kendaraan. Sementara, oli gardan berperan melumasi bagian kontak gigi di box gardan.
Umumnya, penggunaan oli gardan pada roda dua hanya terdapat di motor matik. Pasalnya, secara transmisi motor matik mengadaptasi boks gardan untuk menggerakan gigi. Di luar itu oli gardan berfungsi untuk menyalurkan tenaga pada kendaraan.
2. Perbedaan waktu ganti
ilustrasi mekanik memegang oli gardan (dok. Wahana Honda)Penggantian oli mesin pada mobil tergantung dengan masa pakainya. Jika mobil keluaran baru, waktu penggantian oli mesin berkisar 6 bulan sekali atau pada jarak 10 ribu kilometer. Namun, jika mobil berusia lebih dari 10 tahun, oli mesin harus diganti setiap 3 bulan sekali, ya.
Sementara itu, waktu penggantian oli gardan mobil biasanya lebih lama daripada oli mesin. Umumnya, waktu penggantian oli gardan ketika mobil sudah mencapai jarak 40 ribu km.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oli Nmax yang Bagus, Ada Yamalube Hingga Top 1
Editor’s picks
3. Perbedaan SAE
Ilustrasi menuangkan oli yang kental (freepik.com/love_the_wind)Bagi yang belum tahu, SAE merupakan kependekan dari Society of Automotive Engineers. Ini merupakan suatu lembaga internasional yang mengatur regulasi kekentalan oli agar sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
Secara umum, mobil keluaran terbaru menggunakan oli mesin dengan kode SAE 10W3, di mana oli mesin yang digunakan tidak terlalu kental. Tentu saja, kode SAE untuk oli gardan akan berbeda lagi karena biasanya mobil baru menggunakan kode SAE 90-140 untuk oli gardan.
4. Perbedaan zat kimia
ilustrasi cek oli gardan motor matic (evalube.com)Secara bahan campuran, oli mesin menggunakan lebih banyak zat aditif kimia yang berfungsi untuk meminimalisir gesekan pada komponen dalam mesin kendaraan. Zat aditif ini dibutuhkan oli mesin agar kinerja dan performa mesin dapat terjaga dan optimal. Berikut beberapa zat aditif sebagai bahan tambahan oli mesin:
- Viscosity improver berfungsi sebagai penjaga viskositas oli mesin pada temperatur tinggi dan rendah.
- Pour point depressant yang membuat oli tetap melumasi komponen mesin dalam keadaan suhu rendah.
- Anti foam berfungsi mencegah terbentuknya busa pada oli.
- Friction modifier adalah zat yang membuat oli menjadi licin dan dapat mengalir di permukaan komponen.
- Anti wear berfungsi menjaga komponen mesin tidak bergesekan dan mengalami keausan.
- Anti karat berfungsi mencegah terjadinya korosi pada komponen mesin kendaraan.
- Anti oksidan berfungsi mengikat antar molekul pada oli agar tidak terjadi oksidasi yang berlebihan.
- Detergent adalah zat yang berguna menjaga dan membersihkan permukaan komponen mesin, agar tidak ada kotoran atau timbal yang menumpuk.
- Dispersant adalah zat yang mengikat timbal, agar tidak mengganggu kinerja dari mesin.
Sementara itu, oli gardan memiliki zat aditif khusus untuk melindungi gearbox agar tidak terjadi keausan. Oli gardan juga cenderung mempunyai tingkat viskositas yang tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa oli mesin dan oli gardan tidak bisa ditukar penggunaannya karena memiliki banyak perbedaan.
Nah, itulah pembahasan detail terkait perbedaan oli mesin dan oli gardan yang dapat IDN Times berikan untuk kamu. Setelah membaca artikel ini, jangan sampai salah dalam penggunaan keduanya, ya.
Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana
Berita Terkini Lainnya
