Suzuki Ignis Disuntik Mati, Ini Calon Penggantinya
Suzuki Ignis (suzuki.co.id)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suzuki Ignis akhirnya resmi disuntik mati. Mobil compact crossover yang diimpor secara utuh atau CBU dari India ini sudah tidak ada di situs resmi Suzuki Indonesia. Suzuki Ignis menjadi korban suntik mati selanjutnya dari Suzuki setelah sebelumnya menyuntik mati Karimun pada 2021 lalu.
Suzuki Ignis memiliki kelebihan sebagai mobil yang irit karena konsumsi BBM-nya diklaim mencapai 20km/L. Namun kekurangannya adalah transmisi otomatis berjenis AGS dan desain belakang yang tidak cocok bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Artinya, mobil pengganti Ignis diharapkan mempunyai desain yang dapat diterima masyarakat Indonesia dan transmisi otomatisnya menggunakan AT atau CVT.
Mobil apa saja yang berpotensi mengganti Ignis di Indonesia?
1. Suzuki Fronx
Suzuki Fronx (nexaexperience.com)Suzuki Fronx diluncurkan di India pada April 2023 lalu. Desain bagian depannya mengingatkan pada Suzuki Grand Vitara yang sudah dirilis di Indonesia. Mobil lima penumpang ini seperti perkawinan antara Baleno dengan Grand Vitara. Fronx memiliki kemungkinan paling besar menggantikan Ignis meskipun nantinya tidak mengisi kelas yang ditinggalkan oleh Ignis.
Di India, ada tiga pilihan mesin untuk Suzuki Fronx yaitu 1200cc K-Series Dual Jet bensin, 1200cc K-Series CNG, dan 1000cc Turbo Boosterjet dan menjadi satu-satunya mesin dengan mild hybrid. Pilihan transmisinya ada manual 5 percepatan, AMT 5 percepatan, dan otomatis 6 percepatan. Untuk dimensi, panjangnya 3995mm dengan lebar 1765mm dan tinggi 1550mm. Ada varian Sigma, Delta, Delta , Zeta dan Alpha.
Untuk fiturnya sudah ada smartkey, paddle shift untuk transmisi otomatis, engine start stop, Multi Information Display, kamera mundur, dan Suzuki Connect di varian Zeta dan Alpha. Fitur menarik lainnya yaitu Head Up Display dan kamera 360 di varian Alpha saja. Hanya varian Sigma saja yang belum ada Android Auto dan Apple CarPlay. Airbagnya ada 6 khusus varian Delta , Zeta dan Alpha. Namun semua varian mendapat dua airbag depan, VSC, Hill Hold Assist, sensor parkir, pengingat sabuk, dan deffoger belakang.
Baca Juga: Keunggulan Rem ABS, Bikin Percaya Diri Saat Riding
Editor’s picks
2. Suzuki Swift
Suzuki Swift (news.abplive.com)Suzuki Swift sebenarnya pernah dijual di Indonesia pada tahun 2005 hingga 2017 lalu. Namun pada 2017, Suzuki menghentikan penjualan mobil ini dan menggantinya dengan Baleno Hatchback. Sebenarnya, mobil ini masih ada potensi dijual kembali oleh Suzuki Indonesia.
Di India, Swift dijual dengan mesin 1200cc 3 silinder dengan tenaga maksimum 82hp di 5700rpm dan torsi maksimum 111,7Nm di 4300rpm. Ada dua pilihan transmisi yaitu AMT 5 percepatan dan manual 5 percepatan. Fitur yang menarik diantaranya Suzuki Connect, Wireless Android Auto dan Apple CarPlay, 6 airbag, Stability Control, Hill Hold Assist, kamera parkir, smartkey dan cruise control.
3. Suzuki Spacia
Suzuki Spacia Custom (suzuki.co.jp)Suzuki Spacia merupakan salah satu Kei Car Suzuki di Jepang. Ada dua model yang ditawarkan di Jepang yakni Spacia dan Spacia Custom. Modelnya seperti kei car kebanyakan yang mirip roti tawar karena bentuknya yang kotak.
Mesinnya berkapasitas 657cc dengan tenaga 48,2dk dan torsi 58Nm. Transmisinya CVT dengan penggerak roda depan. Sudah ada ADAS atau fitur keselamatan aktif. Ada 6 airbag untuk mobil ini. Mobil ini memang menarik untuk dimasukkan ke Indonesia karena bisa menggantikan Karimun. Namun, mesinnya harus disesuaikan dengan pasar di Indonesia.
Suzuki kerap kali menyuntik mati mobil - mobil yang mereka pasarkan. Yang terbaru adalah Suzuki Karimun Wagon R dan Ignis. Padahal penjualan Ignis tidak terlalu buruk, hanya saja memang desain dan transmisi AGSnya kurang bisa diterima di Indonesia. Sayonara Suzuki Ignis!
Baca Juga: Yamaha Nmax Turbo dengan CVT Elektronik, Suzuki Sudah Lebih Dulu
William Tanamal
Penyuka Anime Semua Genre, Terutama SoL, Comedy, Music, Romance Kadang Bahas Otomotif
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
