Kenapa Ban Serep di Mobil Gak Boleh Diisi Nitrogen? Ini Sebabnya
Ban serep model "konde" (IDN Times/Fadhliansyah)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ban serep termasuk satu hal yang perlu dibawa saat berkendara. Fungsi utamanya sebagai cadangan jika salah satu ban utama mengalami kerusakan di jalan.
Saat ini, banyak pengendara yang memilih mengisi ban dengan nitrogen dibandingkan angin biasa karena keuntungan yang ditawarkannya. Namun, sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan pada ban serep.
Ada alasan tertentu kenapa ban serep sebaiknya tidak diisi dengan nitrogen. Penasaran kenapa ban serep di mobil gak boleh diisi nitrogen? Untuk mengetahui alasannya, simak artikel IDN Times ini sampai habis, ya.
1. Kenapa ban serep di mobil gak boleh diisi nitrogen?
Ilustrasi ban serep (dok. Mitsubishi)Alasan utama kenapa ban serep di mobil gak boleh diisi nitrogen karena suhu nitrogen lebih rendah dibanding angin biasa. Hal itu dapat menyebabkan karet ban serep yang cenderung jarang dipakai getas dan retak.
Namun, kamu bisa mengakali hal tersebut dengan merotasi ban serep dengan ban utama secara berkala, misalnya setiap 10.000 km. Langkah ini dilakukan agar ban cadangan bisa mendapatkan panas dan gesekan dengan permukaan jalan sehingga membantu mempertahankan elastisitas karetnya.
Editor’s picks
Tak hanya itu, kamu juga perlu melakukan pengecekan tekanan angin secara rutin, setidaknya setiap bulan sekali. Hal itu diperlukan untuk memastikan bahwa tekanan angin tidak mengalami penurunan signifikan.
2. Cara merawat ban serep
ilustrasi ban serep space saver (dok. Toyota)Berperan sebagai penyelamat ketika ban bocor atau kempes di jalan, baiknya ban serep tetap dirawat, ya. Berikut adalah beberapa cara merawat ban serep agar dalam kondisi optimal dan siap digunakan kapan saja.
-
Periksa tekanan udara secara berkala
Tekanan udara pada ban serep perlu diperiksa secara rutin, setidaknya setiap bulan sekali. Pastikan juga tekanan sesuai dengan rekomendasi pabrik. Ban yang terlalu kempes atau terlalu keras dapat memengaruhi performa kendaraan dan keamanan berkendara. -
Cek kondisi fisik ban
Selain tekanan udara, kondisi fisik ban juga harus diperiksa. Perhatikan apakah ada retakan, sobekan, atau keausan yang tidak merata pada permukaan ban. Ban yang sudah aus atau rusak tidak akan memberikan performa yang optimal dan bisa membahayakan saat digunakan. -
Lakukan rotasi ban
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, lakukan rotasi ban secara berkala. Hal ini membantu memastikan semua ban mengalami keausan yang merata. Cara itu juga membuat ban serep tidak hanya diam di tempat penyimpanan untuk waktu yang lama. -
Ganti ban serep yang sudah tua
Meskipun jarang digunakan, ban serep tetap memiliki umur pakai. Biasanya, ban yang berumur lebih dari 6 tahun harus diganti meskipun masih terlihat bagus. Karet pada ban bisa mengeras dan retak seiring waktu yang bisa berbahaya saat digunakan.
Nah, itu alasan kenapa ban serep di mobil gak boleh diisi nitrogen. Untuk mendapatkan informasi seputar otomotif lainnya, jangan ragu untuk cek IDN Times, ya.
Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana
Baca Juga: 5 Jenis Ban Mobil dengan Performa Terbaik, Mana Pilihan Kamu?
