Tanda Oli Power Steering Sudah Harus Diganti

Jangan tunggu sampai mobil tidak bisa berbelok

Teknologi mobil berkembang dengan sangat pesat. Saat ini misalnya mobil-mobil baru sudah menggunakan power steering jenis elektrik. Dengan teknologi ini setir bisa dibuat ringan saat mobil melaju pelan dan putaran setir akan memberat ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Tujuannya agar laju mobil tetap stabil.

Tapi masih banyak driver yang masih setia dengan sistem power steering hidrolik. Sebab setir yang masih menggunakan sistem hidrolik lebih terasa menyatu dengan jalanan saat berkendara. Biasanya mobil dengan steering hidrolik adalah mobil-mobil lama.

Nah, kalau kamu memiliki mobil lama, berikut tanda oli power steering sudah harus diganti. Biar setir tidak terasa berat saat mobil berbelok.

1. Oli power steering berwarna keruh

Tanda Oli Power Steering Sudah Harus DigantiIlustrasi minyak power steering (nationwide.com)

Kapan harus mengganti oli power steering? Ketika oli tersebut sudah berwarna keruh. Oli power steering yang baru biasanya berwarna bening atau merah. Seiring waktu dan penggunaan, oli tersebut akan berwarna keruh atau bahkan hitam. Jika ini terjadi pada oli power steeringmu, sebaiknya segera ganti dengan oli power steering baru.

Sebab oli power steering yang warnanya sudah keruh kinerjanya tidak akan maksimal. Sehingga stir akan terasa lebih berat dari biasanya. Selain itu membiarkan oli power steering yang sudah mengeruh juga berpotensi merusak komponen power steering, lho.

Untuk mengecek kondisi oli power steering, kamu bisa bisa membuka tabun reservoir yang biasanya ada di area mesin. Buka tutup tabung tersebut untuk mengecek warna oli power steering. Jika warnanya sudah keruh, segera diganti.

Baca Juga: Tips Melewati Tumpahan Oli di Jalan

2. Ganti setiap 40 ribu km

Tanda Oli Power Steering Sudah Harus DigantiIlustrasi mobil tua (Unsplash/Benjamin Child)

Seperti juga oli mesin, oli power steering juga punya masa pakai. Biasanya oli power steering akan berkerja maksimal sampai penggunaan 40 ribu km. Setelah itu kualitasnya akan menurun. Sehingga sangat disarankan mengganti oli power steering setiap 40 ribu km sekali.

Oiya, oli power steering bisa diganti dengan oli trasmisi otomatis konvensional. Ingat, oli transmisi matic konvensional ya, bukan oli untuk CVT. Kedua oli tersebut berbeda. Gunakan oli power steering yang berkualitas agar oli tersebut bisa mencegah keausan pada komponen steer.

3. Bunyi berdecit setiap kali setir diputar

Tanda Oli Power Steering Sudah Harus Digantipexels/Oleksandr P

Gejala lain oli power steering sudah waktunya diganti adalah ketika kamu mendengar bunyi aneh atau desiran setiap kali memutar kemudi. Bunyi seperti berdecit yang muncul setiap kali memutar kemudi bisa jadi karena adanya keausan atau kontaminasi dalam sistem power steering.

So, kalau kamu mendengar suara berdecit setiap kali memutar stir, atau merasa stir tak begitu selaras dengan arah mobil, sebaiknya segera mengganti oli power steering. Sebab oli yang telah terkontaminasi dengan kotoran tidak akan melumasi komponen power steering dengan maksimal, sehingga terdengar bunyi tidak normal.

Baca Juga: Kenapa Oli Motor Bisa Rembes? Ini Penyebab dan Solusinya

Ndoro Anom Photo Verified Writer Ndoro Anom

Pecinta otomotif, motor dan mobil

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya