Perbedaan Understeer dan Oversteer, Sudah Tahu?

Understeer dan oversteer bisa membuat mobil tergelincir

Kalau kamu suka membaca artikel otomotif, kamu pasti tak asing dengan istilah torsi, traksi, transmisi, headunit, power steering, dan CVT. Sebab istilah-istilah tersebut cukup umum dan karenanya mudah dipahami.

Tapi ada beberapa istilah di dunia otomotif yang agak jarang nongol sehingga banyak yang tidak tahu artinya, seperti understeer dan oversteer. Dua istilah ini agak mirip tapi sangat berbeda maknanya.

Nah, berikut arti di balik istilah understeer dan oversteer yang harus kamu ketahui.

1. Understeer

Perbedaan Understeer dan Oversteer, Sudah Tahu?Ilustrasi oversteer dan understeer (evo.co.u)

Pernah mengalami kejadian mobil tidak mau berbelok padahal setir sudah kamu putar? Kalau pernah, berarti kamu sudah mengalami apa yang disebut understeer. Yup, understeer adalah kondisi ketika mobil kurang merespons putaran setir. 

Biasanya understeer terjadi pada mobil berpenggerak roda depan (FWD). Saat ban depan berputar dengan kencang, traksi ke permukaan aspal akan berkurang. Pada momen ini, permukaan ban tidak bisa 'menggigit' aspal dengan sempurna.

Akibatnya, mobil akan tetap meluncur lurus meski setir sudah diputar ke kanan atau ke kiri. Hal ini terjadi karena ban depan kehilangan traksi.

Bila mengalami understeer, sebaiknya kurangi kecepatan secara gradual. Jangan langsung melepas pedal gas karena bobot mobil akan langsung berpindah ke depan, membuat pengendalian menjadi lebih sulit.

Baca Juga: Oli Motor Murah vs Mahal, Ini Perbedaannya!

2. Oversteer

Perbedaan Understeer dan Oversteer, Sudah Tahu?Ilustrasi oversteer dan understeer (carwow.co.uk)

Kebalikan dari understeer, oversteer terjadi ketika ban belakang mobil kehilangan traksi. Saat understeeer terjadi, bagian belakang mobil biasanya akan tergelincir alias nge-drift. Biasanya oversteer terjadi pada mobil berpenggerak roda belakang (RWD) atau ketika mobil melewati tikungan dengan kecepatan tinggi.

Oversteer umumnya terjadi karena ban belakang sudah aus. Tapak ban yang sudah tipis alias botak membuat bagian belakang mobil seolah terlempar ke samping seperti ingin mendahului bagian depan.

3. Tips menghindari gejala oversteer dan understeer

Perbedaan Understeer dan Oversteer, Sudah Tahu?Ilustrasi oversteer dan understeer (dubizzle.com)

Cara yang efektif untuk mencegah oversteer dan understeer adalah jangan memacu mobil dengan kecepatan yang terlalu tinggi dan selalu kurangi kecepatan saat sebelum dan ketika melewati tikungan. Selain itu pastikan tapak banmu masih cukup tebal.

Saat terjadi oversteer atau understeer, jangan pernah menginjam rem secara mendadak. Sebab menginjak pedal rem dalam-dalam ketika mobil sedang berbelok justru akan mengunci ban dan berpotensi membuat mobilmu terpelanting.

Lakukan pengereman secara perlahan dan bertahap sambil terus mengontrol kemudi sampai mobil benar-benar berhenti.

Baca Juga: Tanda Oli Power Steering Sudah Harus Diganti

Ndoro Anom Photo Verified Writer Ndoro Anom

Pecinta otomotif, motor dan mobil

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya