Penyebab Ban Mobil Lebih Cepat Aus yang Jarang Disadari
![Penyebab Ban Mobil Lebih Cepat Aus yang Jarang Disadari](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/04/goodyear-manufacturing-photo-i-0-2b2823870c37bec67c6c20af813c7f3c-8d6dc21f15f1865283db01091ff1b755_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ban mobil biasanya memiliki usia pakai empat hingga enam tahun, tergantung pada pemakaian dan rute yang biasa dilalui. Namun sering kali ban mobil sudah aus atau botak sebelum waktunya. Padahal pemakaian dan rute yang dilalui tidak terlalu ekstrem.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ban mobil lebih cepat aus dalam pemakaian normal, berikut beberapa penyebab ban mobil cepat aus yang mungkin tidak kamu sadari sebelumnya.
1. Tekanan udara tidak sesuai rekomendasi pabrik
Banyak pengendara yang sering mengabaikan tekanan ban. Biasanya mereka hanya mengecek kondisi ban dengan hanya melihatnya saja. Padahal tekanan udara tidak bisa dinilai melalui padangan mata semata tapi harus dengan alat khusus pengukur tekanan udara.
Kamu bisa membeli alat ini di berbagai marketplace dengan harga yang murah. Dengan alat ini, kamu bisa mengetahui secara tepat tekanan udara di masing-masing ban mobilmu. Pastikan tekanannya sesuai dengan rekomendasi pabrik. Sebab kebanyakan ban lebih cepat botak karena tekannya tidak sesuai rekomendasi.
Harap diingat, fungsi ban tidak hanya sebagai alas penggerak kendaraan, tapi juga menjadi tumpuan dari bobot kendaraan. Sehingga jika tekanannya tidak sesuai, ban akan sangat tersiksa.
Baca Juga: Mobil Diesel Gak Boleh Langsung Dimatikan setelah Perjalan Jauh?
Editor’s picks
2. Jarang melakukan sporing
Spooring biasanya hanya dilakukan ketika ada masalah pada kaki-kaki mobil atau setelah mengganti ban. Padahal spooring harus dilakukan secara berkala. Sebab fungsi spooring itu mengembalikan atau menyetel ulang kaki-kaki setelah sekian lama digunakan.
Mobil yang telah lama digunakan biasanya akan memicu pergeseran pada komponen kaki-kaki, akibatnya roda tidak akan menampak secara sempurna. Kalau sudah begitu, permukaan ban bisa habis secara tidak merata. Kondisi ini, selain membuat mobil jadi tidak nyaman, juga bisa mengganggu stabilitas laju mobil.
3. Jarang melakukan rotasi ban
Rotasi ban juga bisa jadi ritual yang jarang sekali dilakukan pemilik mobil. Padahal merotasi ban ban secara berkala bisa membuat usia ban lebih awet. Ban yang dirotasi secara rutin akan memiliki tingkat keausan yang merata sehingga keseimbangan mobil jadi selalu terjaga.
Laman resmi Auto2000 menyarankan untuk merotasi ban setiap 10 ribu km. Lakukan rotasi ban secara berkala agar ban lebih tahan lama dan bisa memberikan traksi yang sempurna.
Baca Juga: Ada Air Keluar dari Knalpot Mobil, Jangan Panik Dulu!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.