TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kelemahan Mobil Injeksi, Sensor Mudah Rusak

Biaya perbaikan lebih mahal dibandingkan sistem karburator

Ilustrasi mesin mobil diesel (autotrainingcentre.com)

Saat ini hampir semua mobil terbaru telah menggunakan sistem pembakaran injeksi. Sebab sistem ini dianggap lebih presisi dan karenanya lebih irit bahan bakar dibandingkan sistem pembakaran dengan karburator.

Meski begitu ada beberapa kekurangan dalam sistem pembakaran dengan injeksi. Nah, berikut beberapa kelemahan sistem injeksi yang perlu kamu ketahui. 

1. Sistem injeksi lebih rumit

Ilustrasi mesin diesel (motor1.com)

Sistem injeksi bahan bakar jauh lebih kompleks dan lebih rumit dibandingkan sistem pembakaran dengan karburator. Sebab banyak komponen elektrik yang terlibat dalam sistem pembakaran injeksi, mulai dari injektor, sensor oksigen, hingga electronic control unit (ECU).

Karena banyak komponen elektronik yang terlibat, perawatan sistem pembakaran dengan injektor juga pasti lebih sulit dan karenanya biayanya juga lebih mahal. Kabar baiknya, sistem pembakaran dengan injektor lebih stabil dan tidak membutuhkan perawatan khusus.

Baca Juga: Sistem Injeksi vs Karburator Motor, Mana Lebih Efisien?

2. Suku cadang mahal

Ilustrasi pembakaran mesin mobil (aranca.com)

Karena sangat bergantung pada komponen elektronik, maka sistem injeksi sebenarnya cukup rentan. Misalnya salah satu komponen, seperti sensor, bermasalah, maka keseluruhan sistem pembakaran akan terganggu. Kalau sudah begitu, mobil bisa mogok atau sulit dihidupkan.

Sensor antara lain berfungsi mengatur proses pembakaran dan pengiriman bahan bakar. Masalahnya sensor-sensor ini rentan terpapar kotoran, korosi, atau gangguan elektrik yang bisa menyebabkan masalah seperti penurunan performa mesin. Dan harga sensor-sensor tersebut tidak murah.

Verified Writer

Ndoro Anom

Pecinta otomotif, motor dan mobil

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya