Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Korosi merupakan salah satu masalah mobil yang kerap dialami oleh banyak orang, sehingga bisa menimbulkan ketidaknyamanan karena mengganggu penampilan dari kendaraan. Sebetulnya memang korosi yang terjadi bukan hanya dapat merusak penampilan mobil saja, namun bisa menurunkan kualitas struktural dan juga nilai jual dari kendaraan tersebut.
Sebetulnya ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan korosi, namun hal ini akan cukup rentan dialami mobil karena terbuat dari berbagai bahan logam. Oleh sebab itu, kamu perlu menyimak beberapa penyebab berikut ini yang dapat menimbulkan korosi pada mobil agar nantinya bisa dihindari.
1. Terpapar air dan kelembapan
ilustrasi mobil hujan (pexels.com/Hyundai Motor Group) Penyebab pertama mengapa mobil bisa mengalami korosi bisa saja karena memang terpapar air. Bagaimana pun juga air memang menjadi penyebab utama dari risiko korosi, sebab dapat menimbulkan kelembapan yang tinggi dan hal ini bisa terjadi pada berbagai komponen mobil yang terbuat dari logam.
Jika kamu sering berkendara di area pesisir atau pun selama musim hujan, maka hal ini akan semakin mempercepat proses korosi akibat kelembapan yang dimiliki. Air bisa saja masuk ke celah celah kecil yang ada di body mobil, sehingga bereaksi dengan oksigen yang ada di udara dan membentuk oksida besi atau karat. Proses ini akan semakin parah apabila kamu jarang mengeringkan mobil dengan baik, sehingga akan semakin mempercepat proses korosi yang terjadi.
Baca Juga: 4 Daftar Motor Listrik di Indonesia dengan Jarak Tempuh Terjauh
2. Terpapar garam jalan
ilustrasi mobil SUV (unsplash.com/Michael Heuser) Penyebab lain mengapa mobil bisa mengalami korosi ternyata bisa karena paparan garam di jalan. Sebetulnya di beberapa daerah yang mungkin mengalami musim salju biasanya garam sering digunakan untuk mencairkan es di jalan, namun hal ini bisa menyebabkan risiko korosi pada material logam yang terdapat di komponen mobil.
Bukan tidak mungkin jika mobil yang melewati jalan dengan adanya garam bisa menyebabkan partikel-partikel tersebut menempel, sehingga hal ini akan menarik kelembapan yang ada dari udara dan menciptakan kondisi ideal untuk mengalami korosi. ika memang tidak secara rutin dibersihkan, maka tidak mengherankan apabila komponen mobil akan rentan sekali mengalami karatan yang parah.
3. Kerusakan pada lapisan pelindung
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi mobil sedan (unsplash.com/Александр Бендус) Biasanya memang mobil akan dilapisi cat dan lapisan pelindung yang bertujuan untuk mencegah risiko kontak langsung antara logam dan elemen korosif. Namun, sering kali cat atau pun lapisan pelindung ini mengalami goresan dan juga terkelupas, sehingga bisa menimbulkan korosi pada bagian dalamnya apabila tidak segera di atasi.
Goresan kecil atau pun retakan bisa menjadi pintu masuk bagi air dan garam, sehingga hal ini akan semakin mempercepat proses korosi yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, jika memang bagian cat dan lapisan pelindung pada mobilmu mengalami kondisi kerusakan, maka harus segera diperbaiki agar nantinya tidak sampai mengakibatkan resiko korosi yang mungkin terjadi.
4. Mengalami reaksi kimia dengan polutan
ilustrasi mobil SUV (unsplash.com/Axel Antas-Bergkvist) Udara yang ada di sekitar memang mengandung berbagai macam polutan yang mungkin saja bisa menimbulkan risiko pada mobil, termasuk sulfur dioksida dan nitrogen dioksida dari asap kendaraan yang ada. Ternyata polutan tersebut bisa bereaksi dengan air yang kemudian akan membentuk asam lemah, sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan pada lapisan pelindung mobil dan pada akhirnya menimbulkan korosi.
Sebetulnya polutan yang menempel pada permukaan mobil akan secara bertahap menyebabkan kerusakan kimia di bagian logam. Hal inilah yang semestinya membuatmu merawat dan membersihkan mobil secara teratur, sehingga bisa memastikan bahwa tidak ada polutan berbahaya yang mungkin menempel pada permukaan mobil.
